Sabtu, 09 Juni 2012

Finpay, “Kasir” Pintar dan Jujur untuk Transaksi Online


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilik dan konsumen situs belanja kini tak perlu takut untuk melakukan transaksi secara online. Ini semua berkat Finpay. Layanan Finpay merupakan layanan pembayaran yang ditujukan untuk pebisnis online atau e-commerce.

Finpay, yang diprakarsai oleh PT Finnet Indonesia, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia, bisa disebut sebagai kasir untuk transaksi online.

Melalui layanan Finpay (www.portalfinpay.com), pedagang atau merchant, baik korporasi, retail, pebisnis pemula (startup) atau bahkan individu dapat menerima transaksi secara online.
Finpay ini akan mencegah penjual online yang fiktif dan pembeli online yang nakal.
– Mey Hasibuan, Vice President Online Merchant Division Head PT Finnet Indonesia


Layanan Finpay ini dapat menerima transaksi pembayaran antara lain dengan kartu kredit, bank transfer secara elektronik, internet banking, mobile banking, ataupun dengan e-money.

Direktur Utama PT Telkom Tbk Arief Yahya menjelaskan layanan Finpay akan mendukung pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia. Harapannya, juga akan semakin tumbuh jiwa pengusaha (entrepreneur) di tanah air.

“Kebutuhan masyarakat terhadap kemudahan dan keamanan bertransaksi secara online semakin meningkat. Finpay hadir sebagai solusi pembayaran yang menghubungkan penjual dan pembeli secara online,” kata Arief selepas peluncuran layanan Finpay di Menara Bidakara Jakarta, Rabu (30/5/2012).

Layanan Finpay ini juga sejalan dengan visi dari Bank Indonesia untuk mengurangi penggunaan dan perputaran uang tunai di masyarakat. Selain itu, layanan ini juga akan mewujudkan budaya masyarakat tanpa uang tunai (cashless transaction society).

Presiden Direktur PT Finnet Indonesia Walden R Bakara menambahkan layanan Finpay akan mengubah praktik bisnis online menjadi semakin aman, nyaman, mudah dan terpercaya.

“Layanan Finpay ini semacam kasir bagi penjual dan pembeli di bisnis online,” tambah Walden.

Nantinya, Finpay ini juga bisa digunakan untuk pembayaran tiket TransJakarta, taksi, kereta api, tiket pertunjukan, parkir, kios, tiket tol hingga toko kelontong.

Nantinya, Finpay ini juga bisa digunakan untuk pembayaran tiket TransJakarta, taksi, kereta api, tiket pertunjukan, parkir, kios, tiket tol hingga toko kelontong.

“Kami akan menyasar pasar low end, pasar ini perlu diedukasi sehingga bisa menerima budaya cashless ini. Potensinya sangat besar,”tambah Walden.

Untuk pengisian kartu Finpay, nantinya bisa dilakukan pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan pihak Finpay. Nantinya juga, kartu Finpay bisa diisi ulang di ATM.

Hingga saat ini baru sekitar 50 merchant yang bergabung dan menggunakan layanan “kasir” Finpay. Targetnya hingga akhir tahun ini sudah ada ratusan merchant yang bergabung.

Vice President Online Merchant Division Head PT Finnet Indonesia Mey Hasibuan menambahkan Finpay adalah semacam layanan penghubung antara penjual dan pembeli di bisnis online. Di dalam layanan Finpay ada sistem yang membuat penjual dan pembeli di bisnis online bisa percaya.

“Finpay ini akan mencegah penjual online yang fiktif dan pembeli online yang nakal,” tambah Mey.

Ilustrasi pemakaian kartu Finpay ini adalah saat ada transaksi pembelian di toko online, pembeli diharuskan membayar atau mentransfer sejumlah uang. Transfer ini akan dilakukan ke rekening Finpay, baik kartu kredit, bank transfer, internet banking, mobile banking ataupun emoney.

Saat pembeli sudah melakukan pembayaran dengan salah satu metode pembayaran dengan Finpay, maka Finpay akan mengirim notifikasi ke penjual bahwa pembayaran sudah dilakukan dan barang siap dikirim.

Saat barang diterima oleh pembeli, maka Finpay akan langsung mengirim notifikasi ke penjual bahwa uang pembelian akan ditransfer.

“Kami akan mengenakan biaya ke pembeli sekitar Rp 2.500 per transaksi. Tapi kami juga akan mengenakan tarif ke penjual, besaran tergantung harga barang,” tambahnya.

Tahun lalu, omset PT Finnet Indonesia sekitar Rp 165 miliar. Tahun ini, ditargetkan akan naik menjadi Rp 200 miliar.

Sementara labanya di tahun lalu sekitar Rp 13 miliar. Target laba tahun ini akan menjadi Rp 22,75 miliar.

Target yang tinggi tersebut akan dikontribusikan dari sistem pembayaran layanan Telkom Group (sekitar 80 persen) dan sisanya dari pembayaran listrik PLN maupun dari pembayaran lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar